Pepatah yg bilang "rumput tetangga terlihat lebih hijau" terkadang memang benar adanya.. Itu sering kali aku rasakan.
Yaa, mungkin terdengar seperti iri terhadap kesuksesan orang lain, tapi nggak gt kok arti sebenernya. Memang aku sering berkaca dan membandingkan diri aku dengan orang lain, baik yg jauh maupun orang terdekatku. Sehingga menganggap orang lain lebih beruntung dariku, tapi untungnya hal itu justru memberikan aku motivasi kuat untuk selalu berusaha lebih baik lagi untuk mencapai apa yang aku mau. Obsesiku banyak, dari yang mungkin sampai yang mendekati impossible. Tapi overall aku bersyukur sampai saat ini masih diberikan kesibukan yang lumayan menyita banyak waktu di tiap harinya, sehingga sedikit demi sedikit sesuatu yg unreal bisa menjadi real bahkan bisa benar-benar terlupakan. Kata "hijau" bisa dibuat dari berbagai warna, mungkin saja saat ini aku sedang berproses mengumpukan warna-warna tersebut. toh ga selamanya hijau pekat selalu lebih baik dari hijau muda. Aku suka hijau muda.. bagus juga kan??hehe
Beberapa hari yang lalu aku dan sahabat-sahabatku pergi ke Singapura, yap itu adalah pengalaman pertamaku keluar negeri. Kenyataan dengan ekspektasi aku sebelumnya sih tepat mengenai keadaan disana. Suasana yang ramai, trafficnya rapih, tata kota yang cantik, penduduknya yg modern, dan pastinya banyak gedung2 menjulaaang tinggi.
Melihat banyaknya orang lalu lalang dengan mobilisasi tinggi mungkin membuat kita berpikir itu adalah sesuatu yang "waw" gitu, tapi tau gak sih bahwa tidak selamanya loh orang itu lebih hebat daripada orang yg diam dirumah.
The act of collecting thoughts is most of the times underrated. What people often value and appreciate is the view of someone running here and there working till late night with his or her cellphone constantly ringing being reminded of meetings one needs to attend. And yet those who sit quietly at home thinking what to do next is perceived as lazy and has nothing to do. Padahal orang-orang itu kadang justru lebih hebat dari yang sering mondar-mandir.. Ya gak sih??
Kalian lebih suka tipe yang mana? kalau aku sih yg kedua.. Karena apa?? ya karena aku bekerja di belakang komputer, soo i don't need to running here and there, just to meet another people. I can do it just with my laptop :p
By the way, hiduplah seperti yang kamu inginkan. Kamu bisa menginkan ini itu tapi ketahuilah bahwa Allah adalah yg paling tau apa yg terbaik untuk dirimu. "Success is not about what you have. It is about how you handle what you have and collecting thoughts doesn't translate to doing nothing, It's d door to opening everything. Believe that"
Ngomongin kenaikan BBM rasanya sama hebohnya dengan berita putusnya Jupe.. bikin pengen ikutan nangis, marah, empati, atau bahkan ada yang senyum-senyum kesenengan..
Yaaah, terlepas dari isu-isu politik di dalamnya, kenaikan BBM pastinya akan berdampak besar bagi kelangsungan hidup rakyat banyak, termasuk badan -badan BUMN dimana PLN adalah salah 1 diantaranya.
Aku ga akan menyoroti masalah teknis yang akan dihadapi PLN kedepannya karena kebijakan ini, bukan karena ga tertarik tapi percayalah aku ga ngerti urusan seperti itu.. hahaha . Let us see in different side.. BBM itu seperti tsunami.. Dia adalah musibah yang paling ngga liat status sosial, mau kecil, besar semua dihantamnya.. Jadi mau rakyat kecil atau badan pemerintahan yang besar pun akan kena dampaknya, baik langsung ataupun tidak.
Anggaplah PLN itu manusia biasa.. pastinya akan merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan orang-orang pendemo tempo hari..
Marah, Kesel, Dongkol.. huhuuhu
Yaaaa menurutku sih BBM naik ya naik aja.. asaaaaaal setelah itu diperbaiki donk infrastruktur dan pemerataan sisa subsidinya.. jadi rakyat kecil ga semakin tertekan. Kapan donk kita bisa merasakan sebesar-besarnya kemakmuran. padahal negara punya hak untuk menguasai minyak bumi yang ada di bumi Indonesia.. masa kita yang punya tapi malah ga bisa pakai dengan leluasa??
Ngeliat demo disana sini jadi miris sendiri.. yup we know that one of the easiest things to do in life is to “be angry”. Kita lebih sering mengungkapkan ketidaksukaan, kebencian daripada kesenangan dan persetujuan. Ya khaan??
Ga ada yang salah kok dengan kemarahan temen-temen mahasiswa kemarin.. But... being angry is right when released in the right way too. Just like how there’s the right way to talk to people, there is also the right way to express our anger. Janganlah beranarkis ria seperti itu..
Menurut aku sih wajar mereka seperti itu, gimana sih rasanya dipermainkan oleh "wakil-wakil" rakyat, ditonton dan ditertawakan.. Padahal sebenernya ini adalah salah pemerintah. Mereka jelas-jelas lalai dan gagal dalam mengelola kekayaan alam yang seharusnya menjadi hak rakyat untuk mempergunakannya semakmur-makmurnya..
nah PLN dalam hal ini harus berusaha semaksimal mungkin mengelola subsidi pemerintah yang ada tanpa harus kembali mengorbankan kepentingan rakyat kecil.. Tetaplah memberikan yang terbaik baik bangsa, walaupun memang keadaannya sudah carut marut seperti sekarang. Sering kali kita merasa tidak sepaham atau bahkan menentang kebijakan pemerintah yang ada, tapi percayalah life's good or bad simply depending on how we react to the situations we are forced to face.. Tetap semangaaat.. !!
Label: catatan, goresan pemikiran